Kebun Raya Bogor memang identik dengan pohon, sekilas tidak menarik dan membosankan. Tidak seperti taman hiburan yang memicu adrenalin. Memang, KRB tidak menyediakan sarana seperti itu. KRB menyediakan sarana yang membuat pengunjungnya terbebas dari kekhawatiran dan kepenatan, menyadarkan keberadaan manusia di tengah alam, dan mengajarkan pengetahuan sejarah yang membentuk masa kini dan rasa bersyukur akan keindahan karya Tuhan. Sebenarnya, seperti apa sih KRB itu? Objek wisata apa saja yang bisa dinikmati di sana? Dan… sarana apa saja yang tersedia? Mari kita intip KRB dengan segala pesonanya!

Buitenzorg (dari bahasa Belanda yang berarti “tidak perlu khawatir”), nama yang disandang Kebun Raya Bogor saat pertama kali diresmikan oleh Gubernur Jenderal G.A.G.P. van der Capellen tanggal 18 Mei 1817. Setelah lebih dari 200 tahun, KRB tetap memiliki pesona dan daya tarik tersendiri untuk dikunjungi tua muda dari berbagai daerah. Harga tiket yang relatif murah dan terintegrasi dengan Museum Zoologi yang berada di dalam kawasan KRB, menjadi salah satu faktor tidak pernah sepinya kawasan wisata ini.
KRB sejatinya adalah pekarangan belakang Istana Bogor. Tak heran, banyak bangunan kolonial bersejarah yang berada di kawasan KRB. Bangunan kolonial yang masih terpelihara baik ini, menjadi tempat wisata sejarah sekaligus spot foto unik yang instagramable.

Dengan luas 87 hektare, KRB memiliki koleksi lebih dari 15.000 pohon dari berbagai varietas. Berbagai taman dan danau dengan berbagai tema dan cerita di balik pembuatannya, ikut mempercantik kawasan KRB. Salah satunya adalah Danau Gunting yang tampak berwarna pink dengan koleksi teratai di atasnya, termasuk teratai raksasa Victoria amazonica. Wangi kayu pohon cendana semerbak menemani saat melintasi Jalan Kenari di sepanjang Sungai Ciliwung. Akar besar yang menggantung di sela pepohonan bisa dijadikan sarana bermain ayunan dan spot foto alam yang sangat menarik dan keren.
Monumen Lady Raffles yang berada dekat pintu gerbang utama, ikut andil memberikan kisah romantis bersejarah yang menghanyutkan perasaan. Pemakaman Belanda kuno memiliki 42 makam, termasuk makam biologis muda Heinrich Kuhl dan J.C. Van Hasselt, dua orang sahabat yang dikubur dalam satu makam. Prasasti Reinwardt, patung Tangan Tuhan, patung Little Mermaid, tugu Teijsman, makam Mbah Jepra, Pohon Jodoh, jembatan Pemutus Cinta, laboratorium Treub, Wisma Tamu Nusa Indah, Taman Meksiko, dan masih banyak lagi spot menarik yang bisa dikunjungi di kawasan KRB.
Prasarana sepeda disewakan untuk menemani berkeliling KRB sambil berolahraga. Bisa juga membawa sepeda sendiri dengan membeli tiket masuk sepeda. Jika ingin memperoleh informasi yang jelas tentang keunikan dan sejarah tiap objek, seorang pemandu wisata akan menemani saat berkeliling naik bus wisata dan buggy car. Sedikit tips di hari raya: Datanglah sepagi mungkin, dan langsung membeli tiket bus wisata dekat pintu gerbang utama, atau buggy car di dekat jembatan putih Grand Garden Café.

Bekal dari rumah juga diperkenankan memasuki KRB. Ingat pula membawa tikar, payung atau jas hujan, dan semua perlengkapan piknik, termasuk bola untuk anak-anak bermain di lapangan rumput yang dilengkapi gawang. Restoran, kafe, dan warung pinggir jalan dengan menu variatif dan harga terjangkau tersebar di beberapa lokasi, buka sejak pukul 08.00-22.00. Oiya…. hati-hati saat berbelanja di warung pinggir jalan. Harga yang tertera tidak sesuai dengan harga yang harus dibayar.
Tidak diragukan lagi, KRB tempat wisata lengkap yang bisa dikunjungi berbagai kalangan dan usia. Wisata alam, wisata budaya, wisata sejarah hingga wisata edukasi dapat dinikmati untuk melepas kepenatan, berolahraga, bercengkerama dan piknik, serta menambah pengetahuan. Tiketnya yang relatif murah dengan sarana yang lengkap dan variatif menghilangkan kekhawatiran besarnya biaya rekreasi yang harus dikeluarkan.
Jadi, jangan tunda lagi! Segera persiapkan perbekalan dan mari berangkat ke KRB!