Berwisata ke Bogor tanpa mencoba asinan khasnya akan seperti sayur tanpa garam: ada yang terasa kurang. Sebab, selain dijuluki kota hujan, Bogor juga dijuluki kota asinan karena kudapan ini sangat melekat dengan citranya dan terkenal. Beberapa toko asinan yang sudah ada sejak 1967 bahkan menjadi daya tarik wisata Bogor.
Sebenarnya, asinan itu kuliner seperti apa, sih? Asinan adalah makanan yang terdiri dari potongan buah-buahan atau sayur-sayuran yang diberi kuah khas dari campuran cabai merah, cuka, gula, garam, ebi, terasi, serta rempah-rempah. Rasa kuahnya sangat unik, perpaduan manis, asam, dan pedas yang menyegarkan.
Banyak yang mengira, asinan itu asin seperti garam, padahal tidak. Asal nama asinan bermula dari sawi asin yang menjadi bahan utamanya, juga karena pembuatannya memanfaatkan proses pengacaran: pengasinan dengan garam ditambah pengasaman dengan cuka.

Asinan Buah dan Asinan Sayur
Ada dua jenis asinan yang bisa dipilih sesuai selera, yaitu asinan buah dan asinan sayur dengan cita rasa masing-masing yang unik. Sesuai namanya, asinan buah terbuat dari mangga muda, jambu air, anggur, pala, kedondong, bengkuang, ubi, nanas, dan jika sedang musim, terkadang dilengkapi buah menteng dan buah kemang yang rasanya masam menyegarkan. Sementara asinan sayur isinya campuran sawi asin, tauge, kubis, wortel, lobak, timun, kucai, dan tahu.
Kesegaran buah dan sayuran itu semakin sempurna oleh asamnya cuka berpadu rasa manis sekaligus pedas, dengan taburan kacang tanah goreng dan kerupuk mie yang renyah. Jika ingin menikmati kedua-duanya tapi hanya mau membeli satu porsi saja, toko asinan juga menyediakan asinan campur—asinan buah dan sayur.
Toko-toko Asinan Bogor
Kabarnya, toko asinan pertama di Bogor mulai buka pada 1967, berlokasi di Jalan Surya Kencana. Toko kedua muncul sejak 1980-an di Gedong Dalam. Menyusul toko ketiga di Jl. Ir. H. Djuanda No.90, yakni toko asinan “Asli Bogor” yang tampaknya masih ada hubungan dengan toko pertama. Toko ketiga ini buka setiap hari mulai pukul 08.00–20.00.

Nah, jika sedang berwisata ke Kebun Raya Bogor, toko itu mudah terlihat karena letaknya persis di seberang Museum Zoologi, dekat pintu gerbang utama Kebun Raya. Jadi, sayang jika dilewatkan.
Sekilas toko itu tampak sepi, tidak terlalu banyak yang makan di dalamnya. Akan tetapi biasanya antrian cukup panjang karena kebanyakan pengunjung membelinya sebagai oleh-oleh. Itulah sebabnya, kebanyakan toko asinan sudah menyiapkan sajiannya dalam bungkusan, agar dapat melayani pembeli dengan lebih cepat. Jika ingin pesan terlebih dulu atau memastikan jam buka dan ketersediaannya, toko asinan “Asli Bogor” dapat dihubungi di nomor (0251) 8371666.
Terdapat pula tempat lain yang menjual asinan bogor, di antaranya asinan Ny. Yenny di Jalan Bina Marga, asinan Dewi Sri di Jalan Pajajaran, asinan Gedung Dalem di Sukasari, dan banyak lagi di sepanjang Jalan Surya Kencana—daerah pecinan di Bogor. Harga rata-rata seporsinya antara Rp20.000–Rp30.000. Selain asinan, toko-toko itu juga menjual beragam camilan khas Bogor.
Namun, bagi yang tidak suka asinan–yakin ngga suka asinan Bogor?–masih banyak kuliner khas Bogor lainnya yang unik dan lezat. Toge goreng Mang Gebro, soto mie khas Bogor, sop buah Pak Ewok, sate cungkring, hingga kuliner kekinian seperti lapis talas, bapatong (bakso kupat gentong), bebek Pak Ndut, pizza meteran, dan baaanyak lagi kuliner Bogor yang semuanya memanjakan lidah. Jadi, kapan ke Bogor?